Kesungguhan Hati Seorang Wali Allah

IHTIMAMNYA SEORANG WALIYULLAH

Ada satu ciri-ciri atau sikap yang dikatakan bahwa ia ini sebagai seorang Waliyullah. Seorang wali itu jika dimintai suatu urusan (misalnya persoalan doa), maka urusan orang itu akan benar-benar masuk ke dalam hatinya. Istilahnya itu ihtimam/muhtam (yakni, menjadi suatu perhatian atau kesungguhan dalam dirinya).

Saya akan mencotohkan salah seorang Sadaah Alawiyyin, yang benar-benar ihtimam jika dimintai sesuatu oleh para jamaahnya atau orang lain sekalipun.

Beliau adalah al-Habib Shaleh ibn Muhsin al-Hamid, Tanggul, Jember. Diceritakan suatu ketika ada seseorang mendatangi al-Habib Shaleh, boleh jadi orang ini sedang memiliki hajat yang sangat genting, walhasil ia mendatangi al-Habib Shaleh lalu berkata, “Ya Habib, mohon doakan saya.” Selang tiga hari, orang tadi itu kembali mendatangi al-Habib Shaleh.

Kemudian, ia mengatakan kepada al-Habib Shaleh, “Alhamdulillah ya Habib sudah selesai urusan kita, sekarang bahagia kita semuanya.” Lantas al-Habib Shaleh pun mengatakan, “Iya kalian bahagia, tapi kita 3 hari 3 malam tidak tidur mendoakan ente?” Masya Allah!!

Artinya, bahwa mereka ini (para Waliyullah) itu benar-benar ihtimam, yakni urusan orang-orang itu menjadi perhatian besar ke dalam hatinya mereka. Mereka benar-benar berdoa kepada Allahu ta’ala daripada orang-orang yang meminta doa kepadanya.

Tidak seperti sekarang ya, ada orang-orang ketika dimintai doa main obral begitu saja?! Seakan-akan ia ini sudah mujabud-da’wah/ doanya pasti terkabul. Oleh karena itu, janganlah mengaku-ngaku sebagai Arifbillah, Waliyullah, kalau kita ini belum kenal diri kita sendiri.

Lebih baik engkau kenali saja dirimu, apa isi hatinya dirimu? Terkadang kopyah/peci kita ini putih, tetapi sebenarnya hati kita ini hitam?! Terkadang pakaian kita ini santri, namun sebenarnya hati kita ini seperti koboi?! Terkadang pula mazhhar/nampaknya kita ini zuhud, tawadu’ tetapi hati kita ini adalah ‘aniul-kibr, hubud-dunya?! Walhasil, inti dari semua itu adalah bersihkan hati.

Nasihat ini utamanya ditunjukkan kepada Alfaqir sendiri, jika ada manfaatnya Alhamdulillah. Jazakallah khair.

follow twitter @muhsinbsy/@penerbitlayar
19 Safar 1437 H/ 1 Desember 2015 M
*Repost tulisan 3 tahun yang lalu, silahkan ambil manfaat dan sebarluaskan.

sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10217417795779652&id=1317538167

Sudah bertandang, mau pulang tinggalkan warna dulu kawan.. ( ˘ ˘з(˘⌣˘) tengkyuu.. (┒^o^┎)